Search
Close this search box.
advocate.com
advocate.com

Suarakita.org- Setelah dinobatkan sebagai ‘Person of the Year’ oleh majalah TIME, Paus Fransiskus kembali mendapat gelar yang sama dari sebuah majalah khusus kaum gay dan lesbian di Amerika Serikat. Pemimpin gereja Katolik dunia ini dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh terhadap kaum minoritas tersebut.

Majalah The Advocate memilih Paus Fransiskus sebagai “tokoh paling berpengaruh bagi kehidupan kaum LGBT tahun 2013.” LGBT merupakan kependekan darilesbian, gay, bisexual and transgender.

Pilihan ini mungkin sedikit mengejutkan dan tidak biasa, mengingat bahwa selama ini gereja selalu bentrok dan bertentangan pendapat dengan kaum lesbian dan gay. Terutama tentang persepsi pernikahan sesama jenis serta keberadaan kaum homoseksual secara umum.

“Tahun 2013 tidak hanya akan dikenang dengan banyaknya kemajuan dalam kesetaraan pernikahan, namun juga akan dikenang dengan keberadaan seorang pria,” tulis majalah tersebut dalam artikelnya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/12/2013).

Pada Juli lalu, Paus Fransiskus menyampaikan pernyataan yang tidak biasa terkait kaum homoseksual. Dia menyatakan, dirinya tidak berhak menghakimi kaum homoseksual di dunia. Pernyataan tersebut, menurut The Advocate, menjadi penanda akan adanya perubahan di masa mendatang.

“Menjadi sinyal bagi penganut Katolik dan juga dunia, bahwa paus yang baru ini tidak sama seperti paus yang sebelumnya,” tulis The Advocate.

Memang meskipun Paus Fransiskus tidak menyatakan dukungannya terhadap pernikahan sesama jenis, namun pernyataan yang langka dari pemimpin gereja Katolik tersebut telah memicu gejolak dan kekhawatiran dalam tubuh gereja, terutama para jemaatnya

Sebagai pemimpin dari 1,2 miliar umat Katolik di dunia, pernyataan Paus Fransiskus tentang kaum homoseksual tersebut akan memberi pengaruh besar. “Suka atau tidak, apa yang beliau sampaikan akan membuat perbedaan,” tulis The Advocate dalam editorial-nya.

Menurut The Advocate, perbedaan pendapat antara komunitas gay dengan gereja tidak seharusnya membuat kaum gay meremehkan kemampuan seorang paus dalam membujuk hati dan pikiran jemaatnya untuk lebih terbuka kepada kaum LGBT.

“Dan tidak hanya di AS, tapi secara global,” tulis majalah tersebut.

Sumber : detikNews.com