Search
Close this search box.
twitter.com
Tim Cook, foto : twitter.com

Suarakita.org- Ketika diundang sebagai pembicara sekaligus penerima penghargaan di bekas kampusnya yaitu di Aubrun University, Timothy D. Cook atau dikenal dengan nama Tim Cook yang sekarang adalah CEO Apple, menjelaskan bahwa dia sangat perhatian terhadap masalah persamaan hak asasi manusia, bahkan terhadap kaum LGBT atau Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender.

Di saat itu, Cook menerima penghargaan Auburn University Lifetime Achievement yang diberikan oleh universitas tempat dia beberapa tahun lalu menuntut ilmu.

Pada saat naik dan berdiri di atas mimbar sebagai pembicara, Cook berbicara akan banyak hal termasuk salah satunya adalah masalah persamaan derajat, hak asasi manusia dan strata sosialnya dalam masyarakat.

Memang, pada waktu kecilnya, Cook sering melihat dan menjadi saksi akan aksi diskriminasi, rasis dan intimidasi terhadap kaum minoritas yang memiliki warna kulit berbeda di tempat lahirnya yaitu Alabama.

Terinspirasi oleh 2 orang idolanya yaitu Robert Kennedy dan Martin Luther King Jr, Cook berharap akan ada undang-undang khusus yang dapat mengangkat harkat dan derajat semua manusia.

“Semua manusia harusnya sama. Sudah layaknya ada undang-undang khusus yang mengulas atau menulis tentang prinsip dasar martabat manusia dalam lingkup hukum,” jelas Cook, seperti dikutip dari All Things D (14/12).

Tidak hanya masalah harus adanya persamaan derajat dan harkat manusia untuk kaum dengan warna kulit, agama, suku, ras dan sejenisnya, Cook juga mengharapkan akan ada perlindungan dan penyamarataan hak terhadap kaum-kaum LGBT.

“Aku sudah banyak sekali melihat dan mengalami banyak tingkat diskriminasi sejak dulu dan kesemuanya itu menjadi suatu akar ketakutan semua orang yang memiliki perbedaan dari kaum mayoritas,” jelas Cook.

Berlandaskan pengalaman dan kisah yang dia alami sendiri , Cook akhirnya berdiri sebagai seorang pria dengan jabatan yang tinggi di suatu perusahaan terkenal dunia, Apple, dan berjuang untuk dirinya sendiri serta orang minoritas agar kesamaan hak dapat terwujud.

Sumber :merdeka.com