Suarakita.org- Indonesia, Pakistan dan Filipina termasuk negara negara yang disebut menyumbang kenaikan jumlah kasus HIV AIDS di Asia.
Angka statistik terbaru menunjukan jumlah orang dengan HIV AIDS di Asia terus meningkat, sementara di negara negara pasifik tetap stabil.
Sebuah penelitian yang disampaikan di Darwin, Australia, juga mengungkap tiga negara penyumbang meningkatnya kasus HIV AIDS, termasuk Indonesia.
Sementara di Thailand dan Kamboja malah terjadi penurunan.
Pakar epidemologi, Profesor David Wilson dari University of New South Wales kepada program Pasifik Beat Radio Australia mengatakan meski di negara Pasifik angkanya stabil, namun dikhawatirkan bisa naik kembali.
Audio: Epidemiologist David Wilson speaks to Pacific Beat (ABC News)
“Di Papua Nugini cukup menonjol untuk kawasan Pasifik yang angka HIVnya tinggi. Di negara kepulauan Pasifik lainnya, kami yakin kasus HIV relatif stabil,” ungkap Wilson.
Wilson melanjutkan banyak hal yang mesti dilakukan untuk menstabilkan angka kasus HIV di Asia dan Pasifik sepanjang langkah pencegahan dan layanan perawatan tidak cukup tersedia.
“Kita harus meningkatkan bantuan dana dan kemauan politik dari setiap pemerintahan, serta dukungan ekonomi dan finansial buat negara negara ini untuk pencapaian mengurangi infeksi baru,” usulnya.
Menurut Wilson, lembaga donor seperti AusAID, pemerintah Amerika Serikat dan Inggris memberikan dukungan substansial selama beberapa tahun terakhir, tapi hal tersebut sulit bertahan selamanya akibat krisis ekonomi di negara-negara.
“Selagi negara negara maju menghentikan bantuan dana, negara-negara berpenghasilan rendah tidak bakal bisa menutupi kekurangannya,” lanjutnya.
Dia juga mencontohkan Rumania dimana kasus HIVnya meningkat dan mungkin bisa terjadi hal serupa di Asia dan Pasifik.
Wilson mengklaim hanya ada beberapa negara Asia yang bisa memberi respon menekan angka HIV AIDS yakni Cina, Thailand dan Malaysia.
“Tapi setiap negara negara di kawasan ini sangat bergantung pada bantuan internasional,”seru Wilson.
Sumber : tribunnews.com