Search
Close this search box.
Ilustrasi : bukalapak.com
Ilustrasi : bukalapak.com

Ourvoice.or.id- Ubi jalar merah Papua ternyata bisa dimanfaatkan sebagai penganan untuk meningkatkan gizi anak pengidap HIV/AIDS.

Inovasi tersebut dilakukan oleh tim mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor dan memenangkan penghargaan dalam kompetisi Developing Solutions for Developing Countries.

Di tangan tim mahasiswa yang terdiri dari Veni Inssani, Cynthia, dan Jian Septian, ubi merah Papua tersebut diubah menjadi biskuit kaya gizi yang diberi nama Sweepo, yang merupakan akronim dari sweet potato.

“Ubi merah kaya beta karoten, kaya energi, protein, dan vitamin A, yang cocok bagi pengidap AIDS yang memiliki sistem imun dan nafsu makan rendah,” kata Veni dalam acara jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/7/13).

Veni menjelaskan, proses pembuatan sweepo sebenarnya sederhana dan bisa dibuat sendiri di rumah. Pertama ubi jalar diubah dulu menjadi tepung, kemudian bahan-bahan lain seperti mentega, gula, susu, pisang, dan kacang-kacangan ditambahkan.

Biskuit tersebut bertekstur renyah dan meleleh di mulut sehingga anak-anak pengidap HIV/AIDS mudah mengunyahnya.

Meski ditujukan untuk anak pengidap HIV/AIDS, bukan berarti sweepo tidak bisa dikonsumsi anak lainnya. “Sweepo bisa dikonsumsi siapa saja, karena kandungannya yang penuh nutrisi,” kata Veni.

Biskuit ini juga telah menjalani uji rasa. Hasilnya biskuit ini disukai 82 persen reponden anak. Jumlah responden adalah 57 anak berusia 5 sampai 14 tahun.

Penelitian ini membuktikan betapa Indonesia kaya akan bahan berkualitas. Namun tetap dibutuhkan tangan kreatif untuk membentuknya jadi pangan bermutu.

“Semoga prestasi ini tidak berhenti di sini. Karena kami juga selalu memantau perkembangan teknologi untuk produk kami,” kata Nutrifood Head of Marketing Communnication, Angelique Dewi Permatasari.

Nutrifood adalah perusahaan yang mendukung riset para mahasiswa tersebut sehingga bisa dibawa ke kompetesi bergengsi di AS.

Sumber : kompas.com