Ourvoice.or.id – Perkembangan ilmu pengetahuan makin pesat dan zaman kian modern. Alhasil, para ilmuwan sudah banyak menyingkap misteri alam semesta.
Rupanya makin banyak semua hal bisa dapat dicapai dengan nalar, bertambah pula manusia mengagungkan rasionalitas mereka. Akibatnya, stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, seperti hasil survei lembaga jajak pendapat WIN Gallup Agustus tahun lalu, orang tidak percaya Tuhan terus bergerombol. Kaum ateis di seantero dunia naik tujuh persen dan pertumbuhan paling cepat berlangsung di Prancis.
Berdasarkan hasil studi Gallup, negara dengan tingkat religiusitas tinggi, yakni Ghana (96 persen), disusul Nigeria (93 persen), dan Macedonia (90 persen). Negara berpenduduk paling tidak percaya Tuhan adalah Jepang (31 persen), diikuti Republik Ceko (30 persen), dan Prancis (29 persen).
Fenomena serupa juga terjadi di Amerika Serikat. Surat kabar the Daily Mail melaporkan pada Oktober tahun lalu, hasil penelitian oleh Pew Forum on Religion & Public Life menunjukkan penganut ateis meningkat lima persen dalam lima tahun terakhir. Survei ini dilakukan sepanjang Juni-Juli 2012 dan melibatkan tiga ribu responden.
Hingga saat ini, Aliansi Ateis Internasional (AAI) masih mensensus kaum ateis sejagat lewat situs atheistcensus.com. Jumlah mereka saban hari terus bertambah. Berdasarkan hasil sementara, sepuluh negara dengan jumlah orang ateis terbanyak adalah Amerika Serikat (64.940), Brasil (14/703), Britania Raya (13.134), Turki (11.827), Australia (8.886), Kanada (8.848), India (3.853), Italia (3.343), Jerman (3.314), dan Iran (3.306).
Kaum ateis ini kebanyakan dulunya beragama Protestan (33,7 persen), disusul Katolik (31,3 persen), dan Islam (10 persen). Mereka sebagian besar bergelar sarjana (60 persen) dan master (19,4) persen. Kelompok anti-Tuhan ini mayoritas lelaki (73,7 persen) dan perempuan (25,7 persen) dengan rentang usia 25-34 tahun (35,7 persen) dan 15-24 tahun (30,4 persen). [fas]
Sumber : merdeka.com