Ourvoice.or.id – Tahun pertama penyelenggaraan festival Asean International Film Festival & Awards (AIFFA) 2013 memberi kesan tersendiri bagi sineas Indonesia. Lima penghargaan dalam ajang AIFFA 2013 tersebut berhasil diboyong ke Indonesia.
Dalam AIFFA 2013 terdaftar 100 film cerita dari 10 negara anggota ASEAN, dan Indonesia menyertakan 11 film. “Untuk penyelenggaraan pertama ini kami tunjuk penyelenggara Balinale Film Festival sebagai representatif menyeleksi film-film wakil dari Indonesia,” jelas Lifan Tajang, Direktur Festival AIFFA 2013.
Sebelas film yang menjadi wakil Indonesia di antaranya adalah: ‘Cinta tapi Beda’, ‘Sang Martir’, ‘Rectoverso’, ‘Atambua 39 Derajat Celcius’, ‘Rayya’, ‘Batas’, ‘Perahu Kertas 1&2’, ‘Ummi Aminah’, ‘Habibie 7 Ainun’, serta ‘Bidadari-Bidadari Surga’.
Lima penghargaan yang diraih film-film wakil Indonesia adalah: Best Editing untuk film ‘Sang Martir’ (Cesa David Lukman), Best Director of Photography untuk film ‘Rayya’ (Ipung Rachmat Syaiful), Best Director (Riri Riza) di film ‘Atambua 39 Derajat Celcius’, Special Jury Awards untuk film ‘Rectoverso’, dan ASEAN Spirit Award diraih film ‘Cinta tapi Beda’.
Titi Rajo Bintang dan Dewi Umaya menerima piala DOP untuk film ‘Rayya’.Titi Rajo Bintang dan Dewi Umaya menerima piala DOP untuk film ‘Rayya’.
Agni menerima piala mewakili tim ‘Cinta tapi Beda’. Agni menerima piala mewakili tim ‘Cinta tapi Beda’. “Kalau melihat film peserta yang ikut kompetisi, dan hasil yang didapat, ini termasuk luar biasa,” jelas Didi Petet yang mengikuti seluruh kegiatan acara AIFFA 2013.
Bahagia
Menjadi pembaca salah satu pemenang kategori kompetisi dalam Asean International Film Festival & Awards (AIFFA) 2013, Marcella Zalianty merasa bahagia. Kebahagiaan itu berasal dari kemenangan Indonesia yang berhasil membawa pulang lima buah piala penghargaan.
AIFFA 2013 merupakan festival film yang digagas pemerintah Negara Bagian Sarawak, Menteri Pariwisata Sarawak bekerja sama dengan Sekretariat Asean. Acara berlangsung di Kuching, Sarawak, Malaysia, sejak tanggal 28-30 Maret 2013. AIFFA akan berlangsung tiap dua tahun sekali. “Dengan penyelenggaraan festival dua tahun sekali kami berharap bisa menyeleksi film bermutu dan secara kuantitas sangat kompetitif,” jelas Lifan Tajang, Direktur Festival AIFFA 2013.
Dua film Indonesia ‘Rectoverso’ dan ‘Cinta tapi Beda’ mendapat dua penghargaan paling prestitius yakni Jury Special Award dan juga ASEAN Spirit Award. Dua film yang baru dirilis tahun ini tersebut sukses memikat publik Asean atas kisah, penggarapan, serta tema yang diangkat.
Sebanyak 16 kategori diperlombakan di dalamnya. Lima di antaranya berhasil dibawa ke Indonesia lewat buah karya sineas tanah air seperti Riri Riza, Marcella Zalianty, dan Cesa David Lukmansyah.
Screenplay (BUHANON – Malaysia)
Editing (SANG MARTIR/ Cesa David Lukman – Indonesia)
Photography (RAYYA – Indonesia)
Pemeran Pembantu Pria (ALAGWA/ Bugoy Carino – Filipina)
Pemeran Pembantu Wanita (STA NINA/ Anita Linda – Filipina)
Pemaran Pria (SONGLAP/ Shahelzy Sam – Malaysia)
Pemaran Wanita (STA NINA/ Alessandra DeRossi – Filipina)
Film Komedi (ISTAMBUL AKU DATANG – Malaysia)
Film Action (SONGLAP – Malaysia)
Film Drama (STA NINA – Filipina)
Sutradara (ATAMBUA 39 DERAJAT CELCIUS/ Riri Riza – Indonesia)
Jury Special Award (RECTOVERSO – Indonesia)
ASEAN Spirit Award (CINTA TAPI BEDA – Indonesia)
Dua film Indonesia RECTOVERSO dan CINTA TAPI BEDA mendapat dua penghargaan paling prestitius yakni Jury Special Award dan juga ASEAN Spirit Award. Dua film yang baru dirilis tahun ini tersebut sukses memikat publik Asean atas kisah, penggarapan, serta tema yang diangkat.
Selamat untuk kemenangan para sineas tanah air di ajang internasional ini. Maju terus perfilman dalam negeri.
Sumber ; Kapanlagi.com