Search
Close this search box.

 

Ketua Ikatan Waria Yogyakarta Sinta Ratri kiri (pakai kacamata) bersama Lembaga Sosial Masyarakat People Like Us (PLU) dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)saat mendatangi Mapolda DIY, Kamis (28/02).

Ourvoice.or.id. Ketua Ikatan Waria Yogyakarta (IWAYO) bersama Lembaga Sosial Masyarakat People Like Us (PLU) dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Kamis (28/2/2013) siang sekitar pukul 13.30 WIB, mendatangi Mapolda DIY.

Rombongan diterima oleh Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Pol Kris Erlangga, Kapolres Sleman AKBP Hery Sutrisno dan Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti.

Kedatangan Ketua IWAYO beserta dua LSM guna meminta kejelasan soal perkembangan kasus pembunuhan dengan korban seorang waria bernama Mita (33).

Sebelumnya, Sabtu (16/2/2013) lalu, jenazah Eko Slamet Putranto alias Mita (33), warga Cetok, Jogonalan, Klaten, ditemukan warga di sebuah parit Desa Tamanmartani, Kalasan.

Berdasarkan hasil olah TKP ditemukan beberapa luka sobek bekas sayatan benda tajam di bagian telinga kanan dan kiri, serta adanya luka di dahi.

Sinta Ratri, Ketua IWAYO yang ditemui seusai pertemuan mengatakan, kedatangannya bersama anggota LSM guna meminta kejelasan tindak lanjut penyelidikan kasus pembunuhan Mita. “Kami hanya memastikan proses hukum masih berlanjut. Harapannya, polisi bisa segera menangkap pelaku dan melakukan pengungkapan secara transparan,” kata dia.

Anggota LSM PLU, Alfi, mengungkapkan, kondisi teman-teman waria diliputi rasa ketakutan jika memberikan keterangan kepada polisi. Pasalnya, pelaku belum tertangkap, dan sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan para saksi.

“Memang ada rasa ketakutan dari teman-teman waria yang di lapangan jika memberikan kesaksian, karena pelaku bisa saja sewaktu-waktu mengancam. Namun demikian, kita sudah berikan pengertian dan bertekad akan membantu pihak kepolisian guna pengungkapan kasus ini,” tegas Sinta.

Sementara itu, Kepala bidang Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menegaskan, pihak kepolisian tidak akan melakukan diskriminasi dan akan bekerja secara profesional. “Polres Sleman masih terus menyelidiki kasus ini. Kita berharap IWAYO juga membantu dengan mau memberikan kesaksian,” ujar Anny.

Sampai saat ini, polisi sudah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Beberapa saksi tersebut, antara lain dua teman waria korban dan pacar korban.

Sumber : kompas.com