Ourvoice.or.id. Kementerian kesehatan Israel akan menyelidiki kenapa suntik kontrasepsi diberikan secara luas pada perempuan imigran asal Ethiopia.
Sebuah komite baru akan mempelajari tuduhan bahwa hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi angka kelahiran di komunitas Ethiopia Israel.
Bulan Desember lalu, dokumenter televisi Israel menunjukkan bukti tentang penggunaan obat bernama Depo-Provera.
Dokumenter itu mengindikasikan bahwa imigran diberikan injeksi tanpa persetujuan penuh dari mereka.
Saat itu para pejabat kesehatan membantah adanya kebijakan tersebut.
Namun surat kabar Haaretz kini mengutip juru bicara Kementerian Kesehatan dan mengatakan bahwa akan ada “penyelidikan mendalam atas isu ini, meski hal ini pernah ditinjau di masa lalu, untuk memastikan bahwa tidak pernah ada instruksi semacam itu dari lembaga apa pun.”
Para pejabat kementerian, seorang dokter independen dan perwakilan dari komunitas Ethiopia diharapkan dapat duduk di panel.
Tuduhan diskriminasi
Seorang anggota parlemen Ethiopia-Israel yang baru terpilih, Penina Tamanu-Shata, dari partai terbesar kedua, Yesh Atid, mendesak dilakukannya penyelidikan.
Isu itu sangat sensitif di Israel dimana populasi Yahudi Ethiopia yang mencapai 120.000 jiwa terkadang mengeluhkan diskriminasi.
Sejumlah skandal pernah terjadi di masa lalu. Pada 1996, otoritas Israel mengakui mereka diam-diam membuang darah yang didonorkan oleh warga keturunan Ethiopia karena khawatir akan risiko penularan HIV/AIDS.
Pertanyaan kini mengemuka apakah penggunaan suntik kontrasepsi itu berperan dalam menurunnya 50% angka kelahiran di kalangan perempuan imigran Ethiopia di dekade lalu.
Injeksi Depo-Provera, yang diberikan setiap tiga bulan, bukanlah metode kontrasepsi standar di Israel.
Tuduhan bahwa perempuan Ethiopia yang datang ke negara itu mendapat suntikan kontrasepsi tanpa persetujuan mereka dan tanpa mendapat penjelasan mengenai efek sampingnya kini semakin deras.
Beberapa minggu terakhir, Kementerian Kesehatan mengeluarkan himbauan pada ahli ginekologi untuk “tidak memperbaharui resep Depo-Provera bagi perempuan Ethiopia untuk alasan apa pun jika ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin tidak mengerti dampak perawatan ini secara keseluruhan.”
Sumber : BBC | Indonesia