Search
Close this search box.

 

Aktivis Pekerja Rumah Berjuang Untuk Keadilan
Karya; Rikky

Ourvoice.or.id- Hari Peringatan Pekerja Rumah Tangga Pada hari minggu 17 Februari 2013, puluhan pekerja rumah tangga (PRT) dan aktivis perduli PRT berkumpul diantara kerumunan masyarakat datang ke car freeday Bundaran Hotel Indonesia Jakarta. Mereka datang karena ingin memperingati hari PRT di Indonesia yang jatuh setiap tanggal 15 Februari. Dengan membawa selebaran, sticker serta alat-alat rumah tangga seperti serbet, panci dan alat masak mereka meneriakkan “Siapa yang mencuci baju kita? Siapa yang mengepel lantai rumah kita? Siapa yang membersihkan kamar kita?” agar masyarakat lebih menghargai besarnya jasa PRT.

15 Februari dipilih sebagai hari pekerja rumah tangga (PRT) karena pada tangal itu di tahun 2001, Sunarsih, anak yang menjadi pekerja rumah tangga meninggal karena mendapat kekerasan oleh majikannya. Di Indonesia masih banyak PRT yang tidak mendapatkan upah yang layak. Salah satu penyebab seseorang bekerja menjadi PRT karena negara tidak memenuhi hak pendidikan, negara tidak menyediakan lapangan pekerjaan yang layak untuk PRT, sawah-sawah banyak yang ditutup karena dibangun perusahaan dan industri.

Peserta Aksi Peringatan Hari Pekerja Rumah Tangga
Karya: Rikky

Sudah hampir 6 tahun dibahas di DPR RI namun rancangan undang-undang yang melindungi PRT belum disahkan. “Tidak ada satupun warga negara Indonesia yang boleh dilangar hak-haknya sebagai seorang pekerja, baik yang bekerja sebagai direktur di perusahaan mewah bahkan sampai pekerja rumah tangga.” Ungkap Pratiwi, perempuan yang sehari-hari bekerja di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Diharapkan dengan disahkannya rancangan undang-undang PRT, masyarakat memberikan upah yang layak bagi PRT, hak cuti, waktu kerja maksimal delapan  jam sehari sama seperti orang-orang yang bekerja pada umumnya. (Rikky)