Search
Close this search box.

Ourvoice.or.id. Pengelola Universitas Benin (UNIBEN) di Nigeria mengumumkan penemuan obat herbal baru yang dapat mengalahkan HIV dan AIDS.

Dekan Sekolah Dasar Ilmu Kedokteran UNIBEN, Isaiah Ibeh mengungkapkan, obat herbal tersebut telah menjalani serangkaian uji coba yang berhasil di laboratorium oleh ahli medis di Nigeria serta Amerika Serikat. Obat tersebut lulus dalam uji coba yang lebih sulit.

“Kami membuat sejarah karena telah menemukan solusi untuk HIV/Aids. Obat ini merupakan obat oral yang dibuat dati ekstrak tanaman di Nigeria untuk mengobati wabah HIV/Aids,” kata Ibeh, Rabu, (9/1).

Penelitian mengenai proyek itu, ujar Ibeh, telah dimulai pada 2010 dan mencapai puncaknya dengan pengembangan obat cair yang dikenal dengan nama Deconction X (DX) atau Bioclean 11 untuk mengobati HIV/AIDS. “Obat retrovirus merupakan obat AIDS, tapi temuan baru kami mungkin berhasil mengobati Aids,” ujarnya.

Menurut Ibeh, universitasnya telah berusaha meneliti obat herbal lebih dulu serta analisis toksiologinya. Obat itu aman dikonsumsi. “Hewan atau manusia yang meminum obat itu tidak akan  menderita bahaya,” katanya.

Universitas Nigeria itu juga mengaku telah memperoleh hasil yang baik setelah melakukan analisis bakteriologi terhadap obat tersebut. Mereka juga meneliti dampaknya pada virus HIV.

“Obat tersebut telah memperlihatkan hasil baik pada pasien yang terserang virus HIV dan telah memperlihatkan bukti mengenai pemulihan total jaringan yang rusak. Hasilnya memperlihatkan peningkatan berat tubuh orang yang menggunakan DX,” kata Ibeh.

Ibeh mengatakan, uji coba lebih lanjut sedang dilakukan guna memastikan seorang pasien akan terbukti negatif HIV  setelah diberikan obat itu. Ia menjelaskan hal itu perlu dilakukan untuk mengukur apakah infeksi HIV masih ada atau tidak.

Hasil awal, terang Ibeh, memperlihatkan lima pasien paling akhir yang diberikan obat oral dalam waktu tujuh bulan, tiga di antara mereka memperlihatkan tanda negatif HIV. Pada saat yang sama, ia memohon pemerintah dan lembaga terkait lain agar membantu universitas Nigeria dengan menyediakan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

Sumber : antaranews.com