Ourvoice.or.id – Sembilan dari sepuluh individu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) mengalami intimidasi (bullying), itulah salah satu pesan video dalam kampanye save diversity di jaringan youtube.
Video yang dibuat oleh sekelompok anak muda yang menamakan kelompok “save diversity” ingin mengajak semua orang untuk menghentikan bullying dalam bentuk apapun, ungkap Noki Chandra salah satu pencetus video tersebut.
Selama ini bullying berbasis orientasi seksual dan identitas gender masih belum begitu dianggap sebagai sebuah pelanggaran hak asasi manusia. Padahal setiap 1/2 jam anak-anak memutuskan bunuh diri akibat bullying. Bahkan laki-laki feminin dan perempuan maskulin seperti dipaksa untuk berubah menjadi keinginan masyarakat. Dan pelaku bullying sendiri umumnya adalah orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman dan guru.
Minggu malam, 13 Januari 2013 Noki Chandra mengunjungi Ourvoice untuk berbagi pengalaman tentang gerakan LGBT di Yogyakarta. Noki sendiri mengajak kedepannya save diversity dapat kerjasama dengan Ourvoice, sama-sama bekerja untuk gerakan hak-hak LGBT melalui media sosial, ungkapnya malam itu.
Menurut Noki, save diversity sendiri mengajak semua orang untuk menghentikan bullying atas dasar apapun. Gerakan save diversity menggunakan jaringan sosial, seperti twitter. Sejak di upload dalam youtube video stop bullying sudah dilihat sebanyak 800 pengunjung (Hartoyo).
