Search
Close this search box.

Ourvoice.or. id. Isu mengenai gay dan lesbian masih menjadi isu yang sensitif untuk beberapa negara, termasuk Indonesia. Kaum gay dan lesbian pun menjadi kaum minoritas yang tak bebas mengekspresikan dirinya karena takut dianggap ‘berbeda’. Dan sebagai bagian dari sexual minorities, kaum gay dan lesbian seringkali mendapat kecaman maupun perlakuan tidak manusiawi karena dianggap bertentangan dengan norma yang ada maupun jika dikaitkan dengan masalah religi.

Kondisi-kondisi tersebut kemudian diterjemahkan dalam beragam jenis aksi dukungan yang dilakukan di beberapa negara yang relatif lebih dapat menerima isu gay dan lesbian. Salah satunya seperti yang dilakukan di Tokyo, yang merupakan tuan rumah untuk event Tokyo International Lesbian & Gay Film Festival.

Tokyo International Lesbian & Gay Film Festival atau Tokyo Kokusai Rezubian to Gei Eigasai, biasa disingkat sebagai TIL&GFF, merupakan sebuah event festival film tahunan yang diselenggarakan di Tokyo. Dari namanya saja sudah dapat ditebak jika festival film ini mengusung tema minoritas seksual yang meliputi gay, lesbian, biseksual, dan transgender (disingkat LGBT).

Festival ini pertama diadakan pada tahun 1992 sebagai bentuk dukungan terhadap persamaan hak untuk kaum sexual minorities, memberikan ruang bagi kaum minoritas untuk mengekspresikan dirinya, serta untuk mendukung industri film yang bergerak dalam tema ini. TIL&GFF juga bertujuan agar masyarakat umum dapat lebih mengenal betapa kayanya budaya kaum minoritas ini, serta membuka persepsi masyarakat umum mengenai kaum homoseksual maupun sexual minorities lainnya, sehingga dapat memahami dan menerima bahwa kaum minoritas tersebut sejatinya merupakan salah satu warna diantara deretan warna pelangi yang didominasi oleh kaum heteroseksual.

Semula event TIL&GFF ini diadakan di Nakano Sun Plaza, sebelum dipindahkan ke Kichijoji Baus Theater. Pada tahun 1996 hingga saat ini, pelaksanaan TIL&GFF ini akhirnya dilaksanakan di Spiral Hall, sebuah gedung multi-fungsi yang dirancang oleh arsitek ternama Jepang Fumihiko Maki.

Sebagai sebuah event yang sudah berjalan sejak tahun 1992, TIL&GFF ini sekaligus menjadi festival bertema sexual minorities tertua dan terbesar di Asia. Tak heran jika setiap penyelenggaraan event ini cukup menarik perhatian publik dari berbagai negara, terutama yang tertarik dengan isu yang diusung oleh TIL&GFF.

Setiap tahunnya kualitas film yang berpartisipasi pun semakin meningkat, begitu juga dengan jumlah pengunjung yang kini bisa mencapai 5000-6000 pengunjung (sepanjang waktu pelaksanaan TIL&GFF). Acara ini pun mendapat dukungan dari berbagai tokoh ternama yang ditampilkan dalam bentuk testimoni maupun message pada website resmi, serta mendapat dukungan dari berbagai kedutaan besar seperti Amerika, Kanada, Swedia, Belgia, dan Inggris.

Seperti halnya sebuah festival film, ajang TIL&GFF ini sekaligus sebagai sebuah ajang kompetisi (Rainbow Reel Competition) untuk memperebutkan Grand Prix Rainbow Reel Award. Tujuan dari kompetisi ini tentu saja untuk memberikan penghargaan serta memberikan support pada para pelaku industri film bertema LGBT. Proses penilaiannya dilakukan oleh penonton, tepatnya penonton memilih sendiri film favorit beserta sutradara yang berhak untuk memenangkan Grand Prix Rainbow Reel Award, dengan total hadiah mencapai ¥100000* (kira-kira USD$1000*).

Selain Rainbow Reel Competition, penghargaan lainnya yang dapat diperebutkan disini adalah Special Jury Award. Penghargaan ini pertama diberikan pada tahun 2008, dan mekanisme-nya dilakukan oleh juri (bukan pilihan penonton). Tertarik untuk menyaksikan TIL&GFF berikutnya? Sangat disarankan untuk melakukan reservasi tiket sebelumnya, yang dapat dilakukan secara online maupun membeli di beberapa tempat resmi seperti Circle-K, Sunkus, dan Seven-Eleven.

Namun jika tidak sempat untuk melakukan reservasi maupun membeli sebelumnya, pengunjung juga dapat membeli langsung di lokasi pemutaran film. Jangan lupa untuk mengecek jadwal pemutaran film yang ingin dilihat di website resmi TIL&GFF, kecuali jika tertarik untuk membeli tiket terusan sepanjang waktu pelaksanaan event ini (yang berarti pengunjung bisa melihat seluruh film tanpa harus membeli tiket lagi).

Teater akan dibuka 15 menit sebelum waktu pemutaran yang ditentukan, namun area resepsionis (tempat tiket akan di cap) akan dibuka jauh dari waktu pemutaran film. Untuk menghindari antrian panjang, ada baiknya datang lebih awal untuk menyelesaikan berbagai proses administrasi. Oya, perlu diketahui juga bahwa seluruh kursi yang ada di teater ini tidak diberi nomor, jadi siapa pun yang datang (dan masuk) lebih dulu dapat memilih sendiri tempat duduknya.

Selamat menghadiri TIL&GFF!^^ Tokyo International Lesbian & Gay Film Festival

Lokasi : Minato

Alamat : Spiral Hall, 5-6-23 Minami-Aoyama, Minato-ku, Tokyo 107-0062

Telp : 03-3498-1171

Waktu pelaksanaan : tanggal pelaksanaan tentatif. Untuk jadwal pemutaran film sendiri kira-kira mulai pukul 11.00-21.00 setiap harinya.

Harga tiket :

– Untuk tiket tipe ‘Single’, ¥1300* (advance ticket); ¥1500* (on the spot).

– Untuk tiket tipe ‘Four-Screening Passes’, ¥4800* (hanya melalui reservasi lebih dulu).

– Untuk tiket tipe ‘Exchange Ticket’, ¥10000* (advance ticket), ¥12000* (on the spot).

– Diskon ¥200* untuk difable , pelajar, dan usia 60 tahun ke atas (khusus untuk tiket tipe ‘Single’)

. Akses : tepat di depan pintu keluar B1 di Stasiun Omotesando (Ginza Line, Hanzomon Line, Chiyoda Line) Keterangan : ]

– Tiket tipe ‘Single’ hanya berlaku pada hari dan tanggal seperti yang tercantum pada tiket.

– Tiket tipe ‘Four-Screening Passes’ dapat digunakan oleh lebih dari 1 orang.

– Tiket yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan maupun ditukar setelah proses pembayaran dilakukan.

*Harga sewaktu-waktu dapat berubah.

Sumber : http://jalan2.com