Ourvoice.or.id. Amerika Serikat. Pada tanggal 6 oktober. Ribuan pustakawan, penerbit buku, distributor buku, wartawan, guru dan masyarakat di Amerika mengadakan “Banned Books Week”. Sebuah kegiatan yang mengangkat tentang buku-buku yang dilarang beredar.
Banned Books Week adalah acara tahunan yang bertujuan mengkampanyekan kebebasan membaca Kampanye ini dimulai pada tahun 1982 oleh tokoh perpustakaan yang juga seorang aktivis Judith Krug
“Banned Books Week” tidak hanya mendorong pembaca untuk mengkaji ulang karya sastra yang dilarang beredar, tetapi juga mempromosikan kebebasan intelektual di perpustakaan , sekolah, dan toko buku . Tujuannya adalah untuk mengajarkan pentingnya kebebasan akses informasi dan juga kebebasan berekspresi.
Kegiatan yang berlangsung selama satu minggu ini berupa bedah buku dan diskusi dengan para penulis buku yang karyanya telah dilarang beredar, selain itu para penerbit juga melakukan kegiatan sayembara esai tentang kebebasan berekspresi, serta memasang poster-poster serta menyebarkan pernak-pernik yang menyuarakan tentang pentingnya akses informasi dan kebebasan berekspresi.
Menurut “American Library Association” antara tahun 1990- 1999. banyak karya-karya LGBT yang dilarang beredar. Diantaranya : ‘Daddy’s Roommate’ ‘Heather Has Two Mommies’
Sedangkan menurut The Huffington Post, ada sekitar 16 buku yang telah dilarang beredar karena selain bertemakan gay buku tersebut diduga terlalu kental mengeksplotasi seksual serta pengunaan narkoba. Sebuah karya yang mendaptkan sorotan adalah Running with Scissors (2002), sebuah karya memoir karya Christopher Robison yang berisi tentang pengalamanya sebelum dan sesudah ia menjalani pengobatan untuk kecanduan alcohol.
Selanjutnya buku berjudul “ In the Night Kitchen,” karya Maurice Bernard Sendak, Berkisah tentang seorang anak muda bernama Mickey suatu ketika ia terganggu oleh kebisingan di lantai bawah. Melalui dunia surealis tiba-tiba, Mickey mulai melayang, dan semua pakaiannya hilang saat ia melayang ke dalam dunia nyata yang disebut “Night Kitchen”. Kritik terhadap buku ini karena dianggap mengambarkan ketelanjangan anak secara berlebihan.
The Color Purple karya Alice Walker walaupun buku ini telah memenangkan Pulitzer Prize for Fiction pada tahun 1983, namun tetap saja menjadi salah satu buku yang dilarang beredar karena mendiskripsikan kejujuran atas seks lesbian, kekerasan dalam rumah tangga, perkosaan serta inses.
Synopsis : The Color Purple http://en.wikipedia.org/wiki/The_Color_Purple
Buku-Buku yang dilarang beredar di Amerika sejak tahun 1990 sampai tahun 1999. http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_most_commonly_challenged_books_in_the_United_States
Sumber : Wikipedia.org/gaystarnews/Yatna Pelangi
