TIRANA, Albania (Eropa Tenggara). Sebuah Organisasi LGBT Albania pada hari Jumat mengumumkan rencana untuk mengadakan parade LGBT pertama di Tirana pada 17 Mei.
“17 Mei akan menjadi hari yang khusus … bagi LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) kami akan berparade keliling kota sambil mengibarkan bendera pelangi, ini merupakan parade pertama LGBT Albania dalam rangka memperingati The International Day Against Homophobia and Transphobia (IDAHO). Sebuah gerakan yang dilakukan secara Global sebagai peringatan telah dihapuskannya homoseksualitas dari klarifikasi penyakit kejiawaan oleh WHO, dan penghapusan klarifikasi tersebut dilakukan pada tanggal 17 mei 1990.
Dengan cepat seorang wakil Menteri Pertahanan Ekrem Spahiu mengatakan “Jika Parade LGBT tetap dilaksanakan, Kami akan bertindak Tegas dan akan melakukan Tindak kekerasan jika tidak mengindahkan himbauan yang kami berikan.”
Albania terletak Di tenggara Eropa, yaitu kawasan yang dikenal dengan nama Balkan, memiliki jumlah penduduk 3,5 juta orang, 70% penduduknya beragama Islam dan sisanya Kristen. Luas wilayah sekitar 30 ribu kilometer persegi. Negara ini di masa lampau sempat berada di bawah kekuasaan imperium-imperium besar seperti Yunan, Roma, dan Ottoman.
Meskipun pada era pendudukan Romawi Albania sempat menjadi kawasan berpeduduk Kristen, namun menyusul kemunculan Islam, terjalinlah hubungan antara bangsa Albania dengan orang-orang muslim. Dengan berimigrasinya kaum muslimin dan berdatangannya para muballig dan pedagang ke Albania, Islam secara bertahap meluas di Albania.
Masyarakat Albania sangat patriarkal dan homophobic, Kekerasan dan Diskriminasi menjadi pemandangan umum yang dialami oleh LGBT , ungkap salah seorang aktifis gay di Albania.
sumber : http://news.ph.msn.comAlbanian gay organisations on Friday announced plans to hold the country’s first ever gay pride parade in Tirana on May 17, a move immediately slammed by a government minister.
“May 17 will be a special day … the LGBT (lesbian, gay, bisexual and transgender) flag will be raised for the first time in Tirana,” Altin Hazizaj of the Pink Embassy organisation said in a statement sent to media.
But Albania’s deputy defense minister and the leader of the royalist party, Ekrem Spahiu, was quick to slam the plan. “My only commentary on this gay parade is that they should be beaten with truncheons,” he said.
Albania’s traditional patriarchal society is deeply homophobic, and human rights organisations say gays face violence and discrimination.
After Spahiu’s outburst Albanian gay organisations said they would take the minister to court.
“This is a call to violence, and we will ask through our lawyers that Spahiu be convicted, in accordance with Albanian law, to a prison sentence of up to five years,” Kristi Pinderi spokesman for a gay anti-discrimination organisation said.
Albania passed a law banning discrimination on the basis of sexual preference in 2010.
source : http://news.ph.msn.com