Suarakita.org- Rusia meminta panitia Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan pemungutan suara atas proposalnya yang meminta penghentian tunjangan bagi pegawai homoseksual.
Sekjen PBB Bank Ki-moon pada Juli silam mengatakan PBB akan mengakui pernikahan sesama jenis stafnya dan mereka diperbolehkan menerima tunjangan PBB.
Sebelumnya, status pribadi pegawai ditentukan oleh hukum masing-masing negara asal pegawai. Tapi PBB kini mengakui pernikahan pegawainya yang dilakukan di negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis terlepas dari mana asal kewarganegaraan staf tersebut.
Rusia ingin Panitia Kelima Majelis Umum, yang menangani anggaran PBB, membatalkan keputusan Ban dan meminta dilakukannya pemungutan suara pada Selasa. Rusia sebenarnya telah menuntut hal itu dilakukan sejak Desember silam.
Situs Panitia Kelima yang diperbarui Jumat (20/3) melaporkan langkah tersebut akan diajukan pada Selasa.
Para diplomat, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan belum jelas berapa banyak dukungan yang akan diraih Rusia demi mengegolkan kebijakan itu. Sementara diplomat Rusia di PBB menolak berkomentar.
Rusia menuai kritik secara global pada 2013 saat negara itu melarang penyebaran “propanda homoseksual” kepada anak-anak. Para pengritik mengatakan aturan itu bersifat diskriminasi dan mengekang hak berbicara dan berkumpul.
Presiden Rusia Vladimir Putin berkukuh tidak ada diskriminasi terhadap kaum gay di Rusia, yang menjadikan homoseksualitas legal sejak 1993. (Febriamy Hutapea/FEB)
Sumber: Beritasatu.com